Indonesia punya banyak peninggalan bersejarah, akan sayang pada saat Traveling kita tidak bisa memotret Arsitektur tersebut dengan baik. saya akan memberikan beberapa tips untuk memotret “Heritage” dan arsitektur peninggalan bersejarah di Indonesia.
yuk silahkan dibaca gan Tips untuk memotret Arsitektur dan Bangunan Bersejarah yang ada di Indonesia, sayang kan kalau Traveling cuma bisa mengagumi keindahan dan kemegahannya saja. harus bisa difoto bagus untuk diabadikan..
Patung Pahlawan Christina Martha Tiahahu di Ambon Maluku, bangunan heritage yang menjadi landmark kota Ambon.
1. “Bangun Pagi” memotret arsitektur tidak cukup satu hari, karena foto Arsitektur sangat bergantung dengan cuaca. karena foto arsitektur yang baik itu ketika cahaya matahari tepat mengenai bangunan gedung didukung oleh langit (biru) yang cerah dipagi atau disiang hari. cuaca jika sudah siang cenderung keras dan ketika sudah mulai sore hari cuaca cenderung sudah mendung / berawan.
2. “Gunakan Lensa Wide” lensa wide sangat dibutuhkan untuk mengcapture seluruh bangunan secara utuh, terkadang menggunakan lensa standar / kit kita tidak bisa mendapatkan keseluruhan bangunan (terpotong). lensa wide yang disarankan range 12 sd 18mm. jika anda menggunakan kamera satu atau smarphone, anda bisa menggunakan fitur panorama. jika tidak ada juga fitur ini, anda bisa maju atau mundur agar semua bangunan dapat diambil.
3. “Detail bangunan” memotret bangunan kita harus bisa mengambil detail dan tajam, gunakan Diagfrahma F14 misalnya untuk bisa mendapatkan detail bangunan secara baik.
4. “Tambahkan unsur lain” kalau kita merasa memotret bangunan selalu standar saja, cobalah cari angle yang baru. kita bisa berkeliling bangunan tersebut untuk mencari sesuatu yang unik, angle unik ini bisa bermacam macam, salah satunya adanya refleksi dari air yang tergenang atau danau disekitar bangunan tersebut. menambah refleksi di foto membuat foto arsitektur anda menjadi lebih menarik.
Ini bukan diluar negeri tapi ini adalah Taman Alam Lumbini di Brastagi Sumatera Utara.
5. “Tambahkan Skala” bangunan bangunan umumnya mempunyai bentuk yang tinggi dan megah, untuk mengetahui besarnya bangunan tersebut kita bisa menggunakan skala dengan memasukkan orang berada tepat didepan bangunan. orang orang ini kita bisa menunggunya sampai mendapatkan momen dimana turis atau travelers melewati gedung ini. atau bisa juga ditambahkan atraksi budaya dan tarian sehingga bangunan menjadi background dan membuat foto tampak lebih dramatis.
6. “Pelajari Sejarah” sebelum anda memotret bangunan bersejarah, cobalah untuk mencari tahu latar belakang sejarah dari bangunan tersebut. dengan mengetahui sejarah dan informasi tentang bangunan tersebut akan ada rasa ingin tahu dan mengeksplore sudut yang unik dari bangunan tersebut.
Foto Arsitektur Gedung yang tidak distorsi karena difoto sejajar dengan tinggi gedung diseberangnya.
7. “Menghindari Distorsi” umumnya bangunan sangat tinggi dan megah, memotret dengan lensa wide terlalu dekat ke bangunan akan membuat bangunan terdistorsi oleh lensa. distorsi ini sebetulnya adalah selera, buat banyak fotografer distorsi ini mereka suka karena foto menjadi dramatis. buat yang tidak suka dengan adanya distorsi kita bisa mundur kebelakang sampai posisi kita sampai dasar bangunan sejajar dengan mata kita. diposisi seperti ini kita memotret tidak akan membuat bangunan tersebut distorsi.
8. “Kualitas Foto” untuk mendapatkan kualitas terbaik dalam memotret Bangunan. gunakan low iso misal iso 50 sd 100 untuk mengurangi noise sedikit mungkin, dan gunakanlah file RAW tapi kalau tidak ada RAW dikamera anda set di JPEG fine ( terbaik). memotret bangunan membutuhkan detail dan ketajaman yang baik. kedua cara teknis ini membantu membuat kualitas foto menjadi lebih baik.
Tripod dibutuhkan untuk memotret Interior dari Mesjid Istiqlal ini, karena cahaya yang kurang.
9. “Tripod” gunakanlah Tripod yang bertujuan untuk mendapatkan detail dengan menggunakan diagfrahma besar misal F14, Tripod juga bisa digunakan untuk HDR (penggabungan beberapa foto menjadi satu) jika cuaca tidak bagus kita bisa menggunakan teknik HDR ini dengan bracketing penggabungan 3 teknik foto (foto diover +1, normal, diunder -1). dan setelah itu bisa digabungkan fotonya di Photoshop. ingat cara ini terakhir dilakukan kalau kita tidak bisa mendapatkan cuaca yang bagus dan waktu kita terbatas cuma sehari disana. biar bagaimanapun foto yang terbaik adalah yang dibuat bagus pada saat dilokasi.
Tips memotret Borobudur
saat yang paling tepat memotret Borobudur adalah pagi hari sesaat setelah Sunrise, permasalahannya untuk bisa memasuki Candi Borobudur disaat pagi setelah sunrise sehingga kita harus berlari dari pos tiket menuju candi Borobudur agar dapat kabut yang masih ada dipagi hari. bisa juga kita menginap di Hotel yang ada didalam kawasan candi Borobudur, dengan membayar agak mahal dari rate hotel biasanya.
Tips memotret Candi Muara Takus Riau
Candi Muara Takus di Pekanbaru, salah satu Bangunan Heritage Indonesia yang bagus untuk diabadikan.
jarak candi Muara Takus dari Kota Pekanbaru memakan waktu 3 jam perjalanan darat, untuk mencapai Candi ini dengan cuaca yang bagus disarankan untuk kesini pada saat subuh. karena matahari pagi sangat pas mengenai candi disisi depan candi, ditambah langit yang cerah membuat foto Candi Muara Takus tampak lebih dramatis. jika beruntuk kita bisa mendapatkan hewan ternak disekitar candi seperti kerbau ataupun domba.
Tips memotret Desa Bowomataluo Nias.
di Desa Budaya Bowomataluo Nias ini keseluruhan rumah yang ada disini adalah rumah adat Nias, ditengah area komplek desa ini ada bangunan paling besar yang didiami oleh keturunan Raja Nias. sangat bagus jika difoto pagi hari, yang membuat bagus adalah didepan bangunannya ada lokasi latihan untuk loncat batu. kita bisa menambahkan skala bangunan dengan memotret pelari tradisional yang melompati batu. dengan adanya orang didepan bangunan ini membuat foto tampak lebih dramatis.
SUMBER