Transportasi umum merupakan suatu kebutuhan utama yang sangat penting peranannya dalam pembangunan sebuah negara.
Negara maju bukanlah negara dimana warga miskin memiliki kendaraan pribadi, tetapi negara dimana orang kaya menggunakan transportasi umum .
Salah satu masalah yang seringkali terjadi di negara-negara maju, termasuk Indonesia adalah kemacetan. Di Ibukota, anda akan menemui kemacetan ini hampir di seluruh wilayah, tidak peduli pagi siang maupun di malam hari. Macet dapat diakibatkan oleh penggunaan jalan yang tidak tepat seperti disisi jalan digunakan untuk berjualan, parkir atau bahkan dijadikan tempat berhentinya angkutan umum untuk menunggu penumpang sehingga mempersempit ruang gerak kendaraan dikarenakan semakin bertambahnya jumlah kendaraan di jalanan setiap harinya membuat kemacetan tersebut tidak dapat dihindarkan. Kebanyakan kendaraan yang berada di jalanan merupakan kendaraan milik pribadi terutama mobil dan sepeda motor ketimbang kendaraan umum yang seharusnya banyak digunakan oleh masyarakat luas.
Data jumlah kendaraan di Indonesia yang ditunjukan Badan Pusat Statistik menunjukan angka 67.336.644 pada tahun 2009, dan mengalami peningkatan sekitar 15% setiap tahunnya. Dari jumlah yang ada, Indonesia paling banyak didominasi oleh kendaraan pribadi khususnya motor yang mencapai angka 68 839 341 pada tahun 2011. Hal tersebut menunjukan bahwa hampir setiap tahunnya jumlah kendaraan di Indonesia bertambah hampir sebanyak 10 juta unit/tahun. Diperkirakan tahun ini jumlah kendaraan yang ada di Indonesia tidak kurang dari 100 juta unit kendaraan.
Kebanyakan orang memang menggunakan kendaaraan pribadi dengan alasan kenyamanan. Dengan menggunakan kendaraan pribadi privasi lebih terjamin juga terhindar dari tindak kriminal seperti pencopetan dan pelecehan seksual. Penggunaan kendaraan pribadi sebenarnya sih sah-sah saja karena memang itu hak mereka, namun sebaiknya harus bijak dan memikirkan akibat yang bisa ditimbulkan. Kalau memang ingin bepergian atau liburan bersama keluarga memang lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi.
Tapi kalau untuk berangkat kerja atau ke sekolah sebaiknya dihindari karena menibulkan kemacetan seperti yang terjadi di daerah tempat tinggal admin. Banyak orang tua yang mengantar dan menunggu anaknya sekolah dengan menggunakan mobil sehingga menyababkan kemacetan panjang. Yang lebih parah lagi di daerah ini adalah, bahkan mau sarapan saja pake mobil. Mungkin tempat tinggal mereka memang jauh, tapi plis deh ga usah pake mobil juga, ngabisin tempat aja. Bisa dibayangin dong bagaimana macetnya.
Bayangkan jika para pengguna kendaraan pribadi tersebut jika beralih menggunakan kendaraan atau transportasi umum.
Jalanan akan terasa nyaman bukan? Kita akan jauh dari kemacetan, polusi dan suara bising mesin kendaraan serta klakson yang bersahut-sahutan.
Di luar konteks kondisi transportasi umum kita yang berantakan, kondisi jalan yang macet terutama di Ibukota, keberadaan Kereta Api muncul menjadi primadona baru bagi masyarakat Indonesia, seolah Kereta Api menjadi pemecah masalah. Maka tidak heran jika PT. Kereta Api Indonesia melakukan begitu banyak perombakan, baik dari sisi sistem maupun kondisi sarana dan prasarana. Selain Kereta Api antar kota, untuk Jabodetabek sendiri sudah tersedia Kereta Api Commuter Line, d mana jasa angkut bagi kaum Commuter / Urban ini sangat menguntungkan bagi penggunanya dari sisi waktu maupun uang, kenyamanan Commuter Line pun terjamin, karena PT. Kereta Api Concern terhadap ketepatan waktu dan kenyamanan.
Meskipun tidak sesempurna MRT di Singapura, Japan Railway di Jepang, serta Monorail di Malaysia, namun keberadaan Commuter Line ini menjadi tolak ukur kebangkitan Transportasi Massal di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan keseriusan dalam rencana pembangunan Jalur Kereta Api Bandara, rencana proyek pengaktifan kembali jalur-jalur mati Kereta Api di pulau Jawa, serta pembangunan MRT dan Monorel di Ibukota. ( Baca juga Perbedaan MRT dan Monorel )
Manfaat Utama Transportasi Umum
Selain dapat mengurangi kemacetan di kota besar ini, naik angkutan atau transportasi umum ternyata memiliki banyak manfaat baik bagi kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan kantong kita.
Berikut ini beberapa manfaat yang bisa kita rasakan:
1. Menurunkan berat badan dan membuat kita lebih banyak bergerak.
Dimulai dari ke luar rumah untuk berjalan ke pangkalan, halte, atau stasiun, sampai tiba di kantor, kita akan terus bergerak. Otomatis berat badan juga berkurang dibanding jika kita naik kendaraan pribadi. Tentunya hal ini harus dilakukan secara rutin, bukan hanya sesekali saja. Kalau anda masih merasa kurang banyak bergerak silakan joget-joget atau senam radio di terminal. Pasti seru banget tuh kalau banyak yang ikutan. Badan menjadi segar dan pikiran kembali fresh.
2. Memaksimalkan subsidi bahan bakar yang telah diberikan pemerintah.
Bahan bakar angkutan umum masuk ke dalam anggaran subsidi bahan bakar negara. Penggunaan kendaraan pribadi membuat kita menyalahgunakan subsidi yang diberikan pemerintah yang semestinya digunakan untuk kepentingan publik.
3. Mengurangi pengeluaran.
Tarif angkutan umum tergolong murah, Dengan Rp2.000 – Rp5.000 kita sudah bisa menempuh jarak yang cukup jauh. Bisa naik TransJakarta, kereta api, atau angkot. Ini tentu akan menghemat pengeluaran dibanding jika naik kendaraan pribadi yag mengharuskan anda membeli bahan bakar dan biaya perawatan mesin.
4. Mendukung langkah Go-Green.
Dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi tentu jumlah kendaraan juga akan berkurang. Asap dan polusi gas yang dihasilkan kendaraan bermotor juga akan berkurang, Kita pun jadi ikut mencegah global warming.
5. Dapat bersosialisasi dengan baik.
Di angkutan umum kita bertemu banyak orang ( dan mungkin saja jodoh). Kita belajar bagaimana cara bersosialisasi, menyapa, senyum, dan memperlakukan orang lain dengan sopan. Seperti misalnya, memberikan tempat duduk untuk lansia, ibu hamil, atau anak-anak. Kita tidak akan mendapatkan hal ini jika berkendara dengan kendaraan pribadi.
Salah satu alternatif lain untuk menghindari penggunaan kendaraan pribadi adalah dengan menggunakan sepeda, karena menurut admin sepeda tidak terlalu banyak memakan ruang baik di jalan maupun di tempat parkir. Selain bisa membuat anda menjadi lebih sehat, juga mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi konsumsi cadangan bahan bakar dunia yang kini persediaannya kian menipis.
Rush hour di Amsterdam
Sumber
Kompasiana | SuaraMerdeka | 9Gag | IntisariOnline
Indonesia masih negara berkembang, belum negara maju mas hehe
Iya tapi kalo kita mau jadi negara maju ya harus mencontoh mereka 🙂