Bagi yang suka mengikuti perkembangan berita di televisi pasti sering kan mendengar kalo pihak kepolisian menembakkan gas air mata kepada demonstran. Atau mungkin pembaca sekalian ada yang pernah ikut demo lalu di tembak dengan gas air mata. Mungkin bisa dishare bagaimana pengalamannya saat itu. Sebenarnya gas air mata itu apa sih? kenapa kok sering dipakai pada saat unjuk rasa atau demontrasi
Gas air mata merupakan gas yang dihasilkan dari reaksi teringatnya memori mantan pada jomblo yang belum move on #eh
Itu sih pengalaman admin, haha. Menurut sumber yang didapatkan dari Wikipedia, Gas air mata adalah istilah yang digunakan untuk menyebut gas kimia yang digunakan untuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi pada mata dan/atau sistem pernapasan. Gas air mata bisa disimpan dalam bentuk semprotan maupun granat. Alat ini sangat lazim digunakan oleh kepolisian dalam melawan kerusuhan dan dalam penangkapan. Selongsong gas air mata panjangnya hanya sekitar 10 Cm atau sebesar ukuran telapak tangan orang dewasa. Benda ini seperti peluru, ditembakkan melalui pistol pelontar.
Ini lho yang dinamakan gas air mata
Jika ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal warna putih. Jika manusia terkena asap ini secara langsung, organ tubuh seperti mata, hidung, dan mulut akan langsung bereaksi. Wajah akan langsung terasa panas seperti terbakar saat terkena gas air mata. Biasanya juga disertai dengan keluarnya air mata, batuk-batuk, dan bersin. Jika langsung terkena dan tidak kuat, seseorang bahkan bisa mengalami sesak nafas dan pingsan sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Gas air mata ampuh karena asapnya mengandung Ortho-Chlorobenzylidene Malononitrile atau disingkat CS. Benda yang ditemukan oleh Corson dan Stoughton itu memang digunakan oleh polisi di seluruh dunia karena ampuh membubarkan massa yang dinilai bertindak di luar batas. Saat terkena gas air mata, biasanya para demonstran akan berlari dengan kondisi mata perih sehingga penglihatannya terganggu. Kondisi itu sangat berisiko karena bisa menyebabkan jatuh, terbentur, dan lain-lain
Bahaya Gas Air Mata
Awalnya admin mengira kalau senjata ini fungsinya hanya untuk membuat korban mengeluarkan air mata saja sehingga mereka membubarkan diri dari demonstrasi. Tapi ternyata banyak juga bahaya yang bisa ditimbulkan.
Menurut penelitian Dokter Leoncio Queiroz Neto, seorang ophthalmologist Brazil, mengungkapkan fakta bahwa penggunaan gas air mata sangat berbahaya bagi mata, pernapasan, dan kesehatan manusia.
Gas air mata mengandung zat-zat beracun, seperti Chlorobenzylidene malononitrile (CS Gas). CS Gas bisa menyebabkan iritasi pada selaput lendir mata, hidung, tenggorokan, dan perut. Efek yang bisa ditimbulkan gas ini adalah mata sulit berkedip, sakit kepala dan sensasi terbakar. Namun, efek ini diperkirakan akan hilang sejam setelah semburan. Namun, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa iritasi pada pernapasan dan mulut bisa berlangsung hingga sebulan.
Menurut Dokter Leoncio Queiroz, reaksi mata ketika terkena gas air mata adalah bertahan (defensif). Lalu terjadi sensasi seperti terbakar, mata berair, memerah, kornea melebar. “Ujung-ujungnya penghilatan menjadi kabur,” kata Dokter Queiroz Neto.
Lebih lanjut, kata Queiroz Neto, reaksi alami dari orang yang terkena gas air mata adalah menempelkan atau mengusapkan tangan ke mata. “Ini justru memperburuk efek yang ditimbulkan oleh zat gas air mata, menyebarkannya dan mempenetrasi lebih jauh,” ujarnya.
Katanya, efek gas air mata juga akan tambah parah jika orang menggunakan pakaian atau kain yang diusapkan ke bagia mata atau wajah. “Kain yang diresapi oleh zat gas air justru mempercepat penguapan zat-zat gas air mata,” paparnya.
Dokter Queiroz Neto berpesan, mereka yang menderita konjungtivitis untuk menghindari dari aksi yang mengarah pada bentrokan dan penggunaan gas air mata. “Mereka yang menggunakan kontak lensa mata harus mencabutnya. Karena dapat menyebabkan kerusakan pada kornea mata,” ujarnya. Selain itu, Ia menambahkan, wanita hamil, orang yang mengidap alergi, penderita asma harus dijauhkan dari gas air mata. “Dampak gas air mata bisa berakibat fatal terhadap mereka,” katanya.
Lantas, bagaimana mengurangi dampak negatif gas air mata ini terhadap mata? Dokter Queiroz Neto mengusulkan agar para aktivis lebih baik menggunakan kaca mata hitam, yang kedua sisinya tertutup rapat. “Jika terjadi lensa kacamata sudah terkena gas, bersihkan dengan air,” katanya. Namun, bila menggunakan lensa kacamata yang lunak, ada baiknya anda ganti lensa. Sebab, kata dokter Queiroz Neto, lensa tersebut kemungkinan mengalami perubahan dan bisa mengganggu kornea mata.
Selain itu, dokter Queiroz mengingatkan, jika terlanjur mata sudah terkena gas air mata, maka bersihkan dengan air dingin. Biasanya, aktivis akan menggunakan odol atau pasta gigi untuk mengurangi efek gas air mata. Maklum, pasta gigi punya efek gigi yang bisa mengurangi rasa perih pada mata. Jangan membasuh mata dengan tangan yang masih kotor. Ia juga mengusulkan agar aktivis tidak membasuh mukanya dengan kain atau tangan ketika terkena gas air mata.
Di Indonesia para demonstran biasanya menghalau efek gas air mata dengan melumuri wajah, khususnya bagian sekitar mata dengan pasta gigi. Efek dingin pasta gigi mampu mengurangi rasa perih yang ditimbulkan.
Selain itu cara lain untuk menanggulangi jika seseorang terkena gas air mata adalah membasuh wajah dengan air. Jangan mengucek mata karena hal itu justru akan memperburuk keadaan. Dua cara di atas sering terlihat dilakukan polisi untuk menanggulangi efek terkena gas air mata.
Jika anda pernah mengalami kejadian ini dan memiliki solusi lain untuk mengatasinya, silakan tuliskan pengalaman anda pada kolom komentar di bawah ini ya.
Semoga bermanfaat 🙂
Sumber
Detik | Wikipedia | BerdikariOnline
pake kaca mata renang bro…
Wah iya bener banget pake kacamata renang
Haha 😀